Look Me....

Look Me....

Sabtu, 10 Desember 2011

TAKSONOMI BLOOM

TAKSONOMI BLOOM

Pria yang memiliki nama lengkap Benjamin Bloom ini dengan sangat gemilang mampu menciptakan teori baru untuk mencapai tujuan pendidikan dengan membagi konsep pendidikan menjadi tiga cakupan wilayah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pembelajaran dan mengolah keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap, emosi, dan perasaan.

Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik peserta didik. Konsep yang dikembangkan pada tahun 1956 tersebut diberi nama taksonomi Bloom. Taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian-sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi Berikut ini adalah taksonomi yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada awal perkembangannya beserta proses revisi yang dikembangkan Lorin Anderson.
Namun seiring berjalnnya waktu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep ini mengalami perbaikan. Seorang murid Bloom sendiri yang bernama Lorin Anderson melakukan penelitian pada awla tahun 1990 dan mempublikasikan hasil revisinya pada tahun 2001. Revisi ini dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.

Ada beberapa yang dipertahankan oleh Lorin Anderson dalam revisinya.
Misalnya, kalsifikasi masih diurutkan secara hierarkis dari level terendah hingga level tertinggi. JUmlah klasifikasinya pun masih tetap sama yaitu sebanyak 6 level.

Tingkatan / Ranah Lama Baru/ Dimensi Proses Kognitif
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Pemahaman
C3 Aplikasi Aplikasi
C4 Analisis Analisis
C5 Anastesis Evaluasi
C6 Evaluasi Create


Namun tentu saja, perubahan adalah salah satu hal yang mutlak pada sertiap revisi. Kalimat kunci pada revisinya Lorin Anderson kali ini terletak pada perubahan kata benda menjadi kata kerja. Selain itu pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis digabung menjadi satu yaitu pada level analisis saja. Sementara itu, Lorin dengan cerdas memasukan satu kategori baru yaitu creating yang pada awalnya tidak ada.






Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom memiliki subkategori yang terdiri darikata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu digambarkan pada tabel dibawah ini.

Kategori Sub Kategori
Mengingat mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb.
Memahami menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan dsb.
Menerapkan melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dsb
Menganalisis menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dsb.
Mengevaluasi menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan, dsb.
Berkreasi merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah dsb.


Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin

1. Domain Kognitif
Hampir semua penelitian tentang “berfikir tingkat tinggi” dipusatkan pada kognitif taksonomi Bloom. Kerangka kerjanya menekankan pada persepsi bahwa berpikir dapat dibagi ke dalam enam tingkatan operasi kognitif, dimulai dari tingkatan terendah sampai ke tingkatan tertinggi. Domain ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama berupa pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6). Keenam tingkatan tersebut terdiri dari pengetahuan, pemahaman, analisa, aplikasi, sintesa, dan evaluasi.
Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah kognitif menggolongkan dan mengajarkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus dikuasai siswa sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam keterampilan terbaiknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya.
Untuk lebih mudah memahami taksonomi bloom, maka dapat dideskripsikan dalam dua pernyataan di bawah ini.
1. Memahami sebuah konsep berarti dapat mengingat informasi atau ilmu mengenai konsep itu.
2. Seseorang tidak akan mampu mengaplikasikan ilmu dan konsep jika tanpa terlebih dahulu memahami isinya.
Guru yang akan menilai dimensi berpikir siswa dianjurkan untuk mengajukan pertanyaan yang mencerminkan bermacam-macam tingkatan ranah kognitif dari taksonomi bloom, disajikan pada tabel 1.





Tabel 1. Taksonomi Bloom Ranah Kognitif
Tingkatan Definisi Contoh kata kunci Contoh persoalan
Pengetahuan (knowledge) Dapat mengingat istilah, fakta, prosedur, keterhubungan, konsep (tingkat yang paling rendah)
Mendaftar, label, nama garis besar, meniru, menetapkan, menggambarkan Daftarlah nama-nama dari karakter utama dalam cerita itu?
Pemahaman
(comprehension) Mengerti maksud materi yang dipelajari, dapat menafsirkan, manyatakan kembali dalam kata-kata sendiri (satu langkah di atas mengingat pengetahuan)

Jelaskan, tafsirkan, nyatakan kembali, terjemahkan, uraikan dengan kata-kata sendiri, merangkum Apa ide utama dari cerita itu?
Aplikasi (application) Dapat menggunakan materi yang dipelajari dalam novel, hubungan dengan dunia nyata (memperlihatkan suatu tingkatan yang lebih tingi dari pengertian melalui pemahaman)
Perlihatkan, manipulasikan, operasikan, mengubah, menggunakan, menghasilkan Penggunaan apa yang anda ketahui tentang struktur dari cerita yang dibaca di kelas, tulis sebuah cerita baru karanganmu sendiri
Analisa (analysis) Mengerti tentang beberapa komponen bagian dari sesuatu dan dapat mengkategorikan unsur-unsur melalui cara-cara yang bijaksana dan bagaimana mengelompokkannya dengan tepat
Membagi, membedakan, mengkategorikan, mengklasifikasikan, menguraikan Uraikan cerita itu dalam beberapa bagian, lukiskan bagaimana hubungan mereka
Sintesa (synthesis) Dapat mengkombinasikan pengetahuan, konsep-konsep dan pengertian yang terpisah ke dalam suatu kesatuan dan novel yang utuh Mengkombinasikan, menghubungkan, mengkategorikan, menyusun kembali Melalui cerita itu, tentang ikan paus, apa yang kamu perkirakan tentang populasi ikan paus dibumi pada waktu yang akan datang?

Evaluasi (evaluation) Dapat mempertimbangkan nilai atau keputusan dengan mengaplikasikan kriteria yang tepat dalam suatu cara yang logis Menilai, menghargai, mengembangkan, membenarkan, menggantungkan Apakah ini suatu cerita yang baik menurut opinimu? Mengapa?

Keenam taksonomi bloom tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yang berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk tersebut.


2. Pemahaman (Comprehension)
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yang diuraikan dalam fish bone diagram dan pareto chart.
3. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
4. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yang ditimbulkan.
5. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
6. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, dan nilai ekonomis.
Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta teknologi. Anderson dan Krathwhol merevisi taksonomi Bloom yang dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama revisi taksonomi bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Anderson memasukan katogori baru yaitu creating (berkreasi) yang sebelumnya tidak ada.

B. Domain Afektif
Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol.
1. Penerimaan (Receiving/Attending).
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
2. Tanggapan (Responding).
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
3. Penghargaan (Valuing).
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
4. Pengorganisasian (Organization).
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
5. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex).
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya.

C. Domain Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom. Bloom pernah bekerja pada domain ini, dan ada beberapa usaha untuk menyelesaikannya. Salah satu versi sederhana telah diusulkan oleh Dave (1975) cocok dengan model pengembangan keterampilan dikemukakan oleh Reynolds (1965), dan juga menarik perhatian pada peran fundamental imitasi dalam akuisisi keterampilan.
1. Imitasi (Imitation)
Salinan tindakan lain, misalnya: mengamati dan mereplikasi menonton guru atau pelatih dan tindakan yang diulangi, proses atau menyalin kegiatan, mengikuti, replikasi, mengulangi, dan mematuhi.
2. Manipulasi (Manipulation)
Mereproduksi aktivitas dari instruksi atau memori dalam melaksanakan tugas dari instruksi tertulis atau lisan untuk kembali membuat, membangun, melakukan, melaksanakan, dan menerapkan.
3. Ketelitian (Precision)
Melaksanakan keterampilan andal, independen dalam melakukan tugas atau kegiatan dengan keahlian dan berkualitas tinggi tanpa bantuan atau instruksi, dapat menunjukkan aktivitas untuk siswa yang lain, dapat menunjukkan dengan lengkap, sempurna, kalibrasi, dan kontrol.



4. Artikulasi (Articulation)
Beradaptasi dan mengintegrasikan keahlian untuk memenuhi tujuan non-standar yang berhubungan dan menggabungkan kegiatan terkait untuk mengembangkan metode yang beragam, mengatasi, menggabungkan, mengkoordinasikan, mengintegrasikan, beradaptasi, mengembangkan, merumuskan, dan memodifikasi.
5. Naturalisasi (Naturalisation)
Penguasaan aktivitas yang sadar dan keterampilan terkait di tingkat strategis untuk menentukan tujuan, pendekatan dan strategi yang digunakan dalam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan strategis desain, mengelola, menciptakan, dan mengelola proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar