Look Me....

Look Me....

Sabtu, 10 Desember 2011

EVALUASI PROGRAM

1 Proposal Evaluasi untuk 3 SMA Unggulan di Kabupaten Metro, adalah sebagai berikut ; a. Pokok masalah evaluasi : Apakah program pengembangan SMA Unggulan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Metro dengan melakukan berbagai upaya kegiatan strategi pembelajaran, efektif dalam meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa ?b. Jenis metode yang digunakan: yaitu Campuran antara Kualitatif dan Kuantitatif, yaitu menggunakan data, fakta, informasi yang dilukiskan dalam bentuk angka numerik dan dalam bentuk naratif.- Metode kualitatif digunakan untuk mengevaluasi proses kegiatan pelatihan pembelajaran guna pengembangan SMA unggulan- Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan guru dan siswa setelah para guru diberi pelatihan pembelajaran. c. Model evaluasi yang digunakan yaitu Formative and Sumative Evaluation Model, Alasannya Model evaluasi ini sangat tepat digunakan untuk mengevaluasi proyek pengembangan SMA Unggulan tersebut. Karena dalam pelaksanaan evaluasi akan digunakan Evaluasi Formative guna mengontrol ke efektifan pelaksanaan program, sedangkan untuk mengukur hasil akhir pelaksanaan program tersebut digunakan Summative Evaluation Model. d. Jenis instrument yang digunakan yaitu:· Kuesioner , Wawancara ,Observasi, dan Tes e. Cara pengambilan sample ; pada saat akan mengukur tingkat keberhasilan program pengembangan sekolah SMA Unggulan yang terkait dengan hasil belajar siswa, sample diambil dengan sistim dilakukan tes kepada seluruh siswa kelas III ketiga SMA yang akan dijadikan unggulan kemudian hasil tes diambil rata – rata untuk masing – masing sekolah. f. Gantt Chart kegiatan evaluasi


2. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen, guru telah ditentukan sebagai profesi sejajar dengan dokter, akuntan, hakim dan jaksa .

Definisi yang di maksud dengan profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang untuk melaksanakannya memerlukan sejumlah persyaratan tertentu. Maksudnya tidak sembarang orang dapat melaksanakan pekerjaan tertentu, misal : dokter, guru, dosen dll. Menurut Kennet Lynn (1965), Suatu profesi menyajikan jasa yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu yang secara sistematik di formulasikan dan diterapkan untuk memnuhi kebutuhan klien, jadi profesi merupakan pekerjaan saintifik untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat.

Persyaratan sebuah pekerjaan disebut sebagai profesi


Pekerjaan penuh, artinya pekerjaan yang diperlukan oleh masyarakat agar masyarakat dapat melaksanakan fungsinya, tanpa pekerjaan tersebut masyarakat akan terganggu. Misalnya ; tanpa guru banyak anggota masyarakat yang bodoh.
Ilmu pengetahuan, untuk melaksanakan suatu profesi diperlukan ilmu pengetahuan atau sain tertentu, tanpa menggunakan ilmu tersebut maka profesi itu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu persyaratan dari ilmu pengetahuan adalah adanya teori bukan hanya kumpulan pengetahuan dan pengalaman, dan fungsi utama dari suatu teori adalah menjelaskan dan meramalakan fenomena. Dengan mempergunakan teori ilmu pengetahuan seorang profesional dapat menjelaskan apa yang dihadapinya dan apa yang akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi, maka seorang profesional akan lebih pasti dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan profesinya.
Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Adanya penerapan teori-teori ilmu pengetahuan untuk membuat sesuatu, mengerjakan dan memecahkan sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat.
Lembaga pendidikan Profesi, seorang profesional harus melalui lembaga pendidikan tinggi dalam bidang ilmu yang diperlukan oleh profesinya, untuk bidang tertentu bahkan diperlukan ujian kompetensi profesi, misal ; Notaris.
Perilaku profesi, yaitu perilaku yang memenuhi persyaratan tertentu bukan perilaku pribadi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat kebiasaan pribadi, perilaku profesional adalah perilaku yang harus dipenuhi saat melaksanakan profesinya.
Standar Profesi, seorang profesional harus mengacu kepada prosedur dan norma-norma dan prinsip-prinsip yang dipergunakan sebagai pedoman agar output kuantitas dan kualitas pelaksanaan profesi dapat dipenuhi.
Asosiasi profesi, seorang profesional mengorganis diri dalam suatu organisasi profesi, sehingga memeliki rujukan dalam melaksanakan profesinya.

Apakah guru telah memenuhi persyaratan tersebut ?

Ya, Karena seorang guru telah menempuh pendidikan sesuai dengan tuntutan profesi, disamping itu juga ada standar profesi yang dipenuhinya. Hal lain lagi bagi seorang guru memiliki semua persyaratan profesi yang telah dilakukannya dalam melaksanakan profesinya. 2. Penjelasan mengenai: a. Perbedaan Model Evaluasi Goal Based dan model Evaluasi Goal Free.
Model Evaluasi Goal Based Model Evaluasi Goal Free
o Evaluasi dilakukan pada tujuan akhir yang ingin dicapai oleh sebuah program, apakah dapat tercapai atau tidak.o Evaluasi tidak dilakukan untuk mengukur apakah ada efek samping baik positif maupun negative dari program tersebut. o Evaluasi tidak dilakukan untuk mengukur tujuan akhir suatu program apakah dapat tercapai atau tidak.o Evaluasi dilakukan untuk mengukur semua (pengaruh) efek dari kebijakan / program / proyek yang dilaksanakan baik efek samping, efek primer, maupun efek sekunder.

b. Model Evaluasi CIPP Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang tujuannya untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program. Model evaluasi CIPP terdiri atas empat jenis evaluasi, yaitu: 1) Context Evaluation (Evaluasi Konteks)Digunakan untuk menganalisis problem yang dihadapi dan kebutuhan dalam altar pendidikan tertentu agar ketimpangan yang terjadi dapat dihilangkan. 2) Input Evaluation (Evaluasi Masukan)Digunakan untuk menilai strategi dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai obyektif program guna membantu mengambil keputusan dalam memilih strategi dan sumber terbaik dalam keterbatasan. 3) Process Evaluation (Evaluasi Proses)· Digunakan untuk memonitor dan mengontrol proses pelaksanaan program. · Melakukan koreksi dan penyesuaian jika terjadi penyimpangan.· Process Evaluation sama seperti Formative valuation.4) Product Evaluation (Evaluasi Produk)· Digunakan untuk mengukur kuantitas dan kualitas hasil pelaksanaan program yang hasilnya dibandingkan dengan obyektif dari program.· Hasil dari evaluasi digunakan untuk mengambil keputusan apakah program diteruskan, dihentikan atau diubah.· Product Evaluation juga digunakan untuk merencanakan program berikutnya.· Product Evaluation sama seperti Summative Evaluation. c. Perbedaan antara Model Evaluasi Connoseurship dengan Model Evaluasi Responsif.Model Evaluasi Connoseurship banyak digunakan untuk melakukan evaluasi program terhadap kesenian dan kebudayaan yang menggunakan pendapat dan penilaian para pakar.Model Evaluasi Connoseurship dilakukan melalui beberapa proses dan teknik dalam mengumpulkan pendapat para pakar.Prosesnya:1) Mengumpulkan informasi tentang obyek evaluasi2) Menyusun sample pakar3) Menyampaikan informasi tentang obyek evaluasi kepada pakar disertai permintaan pendapat atau penilaian4) Respon para pakar Teknik mengumpulkan pendapat para pakar.a. Teknik rapat Para pakar dikumpulkan di satu tempatb. Teknik Delphi1. Para pakar tidak perlu dikumpulkan di satu tempat, mereka tetap berada di tempat tingalnya masing-masing, 2. Para pakar berkomunikasi dengan evaluator melalui surat, telepon, teleconference system atau internet, 3. Evaluator menyerahkan problem dan informasi mengenai obyek evaluasi kepada para pakar disertai permintaan untuk menganalisis dan mengemukakan pendapat mereka, 4. Para pakar menyerahkan pendapatnyakepada evaluator yang kemudian mengolah pendapat tersebut dari segi persamaan dan perbedaannya, 5. Dari 8 pakar dapat disimpulkan hingga menjadi 4 pendapat Lalu evaluator mengirimkan kembali 4 pendapat tersebut Kepada Para pakar untuk dianalisis. 6. Para pakar menganalisis keempat pendapat tersebut kemudian mengirimkannya kembali kepada evaluator. 7. Proses tersebut dapat diulang sampai beberapa kali hingga tercapai kesepakatan yang bulat dari para pakar mengenai obyek evaluasi. Namun sering kesepakatan bulat sulit tercapai 8. Evaluator kemudian menyusun laporan hasil evaluasi dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan pendapat para pakar. Model Evaluasi Responsif merupakan evaluasi yag lebih menekankan kepada merespon para stakeholders program. Proses evaluasi responsive melalui beberapa fase, yaituFase 1: Merencanakan dan mengorganisir evaluasi yang berisi beberapa aktivitas, antara lain:Negosiasi dan kontrak evaluator dengan klien (yang meminta dilaksanakannya evaluasi). Isi kontrak:a- Obyek evaluasi b- Tujuan evaluasi c- Hak untuk mengakses dokumen dan informasi d- Jaminan kerahasiaan dan anonimitas responden dan informasi e- Identifikasi jenis dan jumlah stakeholder serta hak-haknyaFase 2: Mengidentifikasi para stakeholder, yang dilakukan diantaranya yaitu:a- Mengidentifikasi jenis dan jumlah stakeholder b- Menarik sample dari stakeholderFase 3: Mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menganalisis informasi mengenai:a. Obyek yang dievaluasi b. Standar yang akan dipergunakan untuk menilai obyek evaluasic. Pendapat, isu dan nilai-nilai stakeholderd. Metode yang akan dipergunakano Observasi naturalistik, Wawancara, Kuesioner, Tes standarFase 4: Menyusun laporan dan rekomendasi. Laporan dibahas dengan stakeholder dan berupaya mencapai kesepakatan dengan stakeholder. 4). Matriks Kuesioner terstruktur dengan skala likert untuk mengukur variable sikap guru SMP terhadap profesinya.
Variabel Dimensi Indikator Butir Kuesioner Skala Likert
Sikap guru terhadap profesinya 1.Bangga menjadi guru. 2.Menjadi guru menyenangkan. 1.1. Memiliki akhlakul karimah, baik disaat mengajar maupun tidak mengajar.1.2. Fokus perhatian terbesarnya adalah mendidik dan mengajar.1.3. Mampu menjalin hubungan sosial dengan berbagai pihak, secara individu maupun kelompok. 2.1. Rasa aman ketika melaksanakan tugas profesinya.2.2. Kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri.2.3. Imbalan jasa sesuai syarat kualitas hidup yang memadai.2.4. Kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri. 1.1.1 Pada saat bel berbunyi,anda berada dalam perjalan menuju kelas.1.1.2. Pada saat akan memulai pelajaran,anda melaksanakan do’a bersama.1.1.3. Setiap memulai pelajaran anda mengabsen siswa1.1.4. Siswa yang absen ditanyakan kepada teman sebangkunya1.1.5. Anda memperhatikan sikap siswa pada saat mulai pembelajaran2.1.1. Lingkungan sekolah mendukung anda berkreasi dalam kegiatan KBM2.1.2. Komunikasi dengan Kepala Sekolah2.1.3. Dukungan rekan kerja terhadap kratifitas2.1.4. Kebersamaan sesama guru dalam mengahadapi masalah siswa 2.1.5. Perhatian Kepala Sekolah terhadap kesejahteraan guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar